Sabtu, 08 Oktober 2011

KIMIA

 
Tindakan-tindakan pengendalian yang ada sekarang ini gagal melindungi kesehatan manusia dan lingkungan dari semakin meningkatnya kadar ozon permukaan-bumi, menurut sebuah laporan oleh Royal Society. Laporan ini menyebutkan bahwa tindakan-tindakan internasional diperlukan untuk mengekang polutan dan melindungi manusia dan tanaman pangan.
Walaupun ozon (O3) pada atmosfir teratas melindungi Bumi dari sinar ultraviolet yang berbahaya, ozon yang mendekati permukaan tanah merupakan sebuah masalah yang semakin serius karena ozon merupakan oksidan potensial dan berkontribusi bagi kabut asap fotokimia. Selama bulan-bulan musim panas, level ozon bisa menjadi semakin rendah, memperburuk kondisi-kondisi seperti asma pada orang-orang yang rentan. Ini juga dianggap mengganggu fotosintesis dan telah dibuktikan menghambat pertumbuhan beberapa tanaman pangan.
Lebih dari 1500 kematian di Inggris selama 2003 dikaitkan dengan ozon − sebuah jumlah yang diharapkan akan terus meningkat lebih dari 50 persen pada 20 tahun yang akan datang. Anak-anak, penderita asma, dan lansia sangat rentan terhadap polutan ini, yang bisa mengiritasi saluran hidung dan paru-paru. Disamping itu, pengurangan hasil panen seperti gandum, padi dan kedelai menyebabkan kerugian yang diperkirakan mencapai 6,7 milyar euro di Uni Eropa saja selama tahun 2000.
"Ini benar-benar masalah global, karena ozon yang dihasilkan di salah satu negara bisa pindah ke negara lain melalui sistem iklim dan aliran jet (jet streams)," kata David Fowler, ketua kelompok kerja ozon permukaan-bumi Royal Society, "Sebuah strategi global diperlukan untuk melakukan pengurangan -pengurangan yang diperlukan untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan."
Ozon tidak diemisikan secara langsung dari sumber manapun, tetapi justru dibentuk oleh reaksi-reaksi fotokimia dari senyawa-senyawa organik volatil dan oksida-oksida nitrogen yang dilepaskan dari pembakaran bahan-bakar fosil − utamanya dari asap pembuangan kendaraan. Walaupun beberapa negara telah banyak berhasil dalam mengurangi kadar ozon melalui penggunaan pengkonversi katalitik pada kendaraan-kendaraan jalan, namun emisi global bahan-baku ozon masih terus meningkat dan efeknya diduga semakin buruk.
"Udara yang tercermar bisa berpindah hingga ribuan mil jaraknya," kata Mike Pilling, seorang ahli di bidang kimia atmosfer di Universitas Leeds. "Jadi disini di Inggris misalnya, kalau angin datang dari timur maka kami mendapatkan banyak ozon impor dari Eropa".
Ozon permukaan-bumi yang semakin meningkat juga sangat terkait dengan pemanasan global, Pilling memperingatkan, karena ozon merupakan sebuah gas rumahkaca yang kuat. Disamping itu, iklim yang terus berubah berarti bahwa konsentrasi ozon akan meningkat pada daerah-daerah yang berpenduduk padat di dunia ini, sehingga menunjukkan bahwa polutan ini bisa mengancam pertanian di negara-negara berkembang.
Eropa, Amerika Serikat, dan negara-negara tertentu seperti Cina sebelumnya telah berkomitmen terhadap pengendalian ozon yang sangat berarti," kata Pilling. "Tetapi diperlukan agar peraturan yang menyangkut permasalah ini diberlakukan di seluruh dunia untuk